http://www.facebook.com/yudha.pradipta.1

Tuesday, 5 January 2010

0
Materi Manajemen Proyek dan Manajemen Resiko

MANAJAEMEN PROYEK DAN MANAJEMEN RESIKO

Oleh : Yudha Pradipta
 
ABSTRAKSI

Saat ini sering kali kita dengar banyak orang mengartikan manajemen sebagai seni untuk merealisasikan pekerjaan melalui orang lain. Pengertian ini mempunyai makna bahwa para manajemen mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan – pekerjaan itu sendiri. Manajemen memang mempunyai pengertian lebih luas dari itu, tetapi definisi tersebut memberikan gambaran pada kita bahwa kita mengutamakan mengelola sumber daya manusia, bukan material atau financial. Selain itu manajemen mencakup beberapa fungsi seperti fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusun personalia, pengarahan, dan pengawasan.
Kata kunci : Manajemen, Manajemen Proyek, Perencanaan, Pengorganisasian


PENDAHULUAN

Manajemen proyek dan manajemen proyek kini merupakan keharusan, bukan lagi sekedar pilihan. Ini berarti bahwa pekerjaan-pekerjaan tertentu akan lebih efisien dan efektif jika dikelola dalam kerangka proyek dan bukan diperlakukan sebagai pekerjaan biasa. Dengan demikian diperlukan penerapan manajemen proyek dan manajemen resiko secara benar. Maka untuk memahaminya secara benar sangatlah penting dalam rangka bisa melaksanakannya.




PEMBAHASAN

Disini saya akan membahas tentang manajemen proyek dan manajemen resiko sedemikian rupa hingga mudah untuk dipahami bagi para pembaca, mahasiswa, maupun pengajar. Setelah membaca artikel ini diharapkan pembaca memahami konsep, dan implementasi dari manajemen proyek dan manajemen resiko.


1. MANAJEMEN PROYEK

beberapa pengertian tentang manajemen proyek yang bersumber dari Google :

“ Manajemen proyek ialah suatu suatu kegiatan yang menerjemahkan rencanna pembangunan dan program dalam suatu kegiatan nyata (actions) “

“ Manajemen proyek adalah seni mengarahkan dan koordinasi sumber daya manusia dan material sepanjang kehidupan sebuah proyek dengan menggunakan teknik manajemen modern untuk mencapai tujuan yang ditentukan lingkup, biaya, waktu, kualitas dan partisipasi kepuasan. “

“ Manajemen proyek adalah cara mengorganisir dan mengelola sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek.”


Dari gambaran di atas dapat terlihat bahwa pengertian tentang manajemen proyek begitu luas sehingga dalam kenyataannya tidak ada definisi yang yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Seperti yang dikemukakan oleh Stoner ebagai berikut :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Dari definisi diatas terlihat bahwa Stoner telah menggunakan kata proses bukan seni. Mengartian manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan dan keterampilan pribadi. Suatu proses adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses karena semua manager, tanpa memperdulikan keahlian atau keterampilan khusus mereka. Harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengwasan.

1.1 Unsur-Unsur Manajemen

Komponen-komponen sistem yang berupa unsur atau subsistem terkait satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk sistem Fungsi dan efektifitas sistem dalam usaha mencapai tujuannya tergantung dari ketepatan susunan rangkaian atau struktur tehadap tujuan yang telah ditentukan.

- Bersifat Dinamis

Sistem menunjukan sifat yang dinamis, dengan prilaku tertentu. Prilaku sistem umumnya dapat diamati pada caranya mengkonversikan masukkan (input) menjadi hasil (output ).

- Sistem Terpadu Lebih Besar Daripada Jumlah Komponen-komponennya

Bila elemen atau bagian tersebut tersusun atau terorganisir secara benar, maka akan terjalin satu sistem terpadu yang lebih besar dari pada jumlah bagiannya.

- Mempunyai Arti yang Berbeda

Satu sistem yang sama mungkin dipandang atau diartikan berbeda, tergantung siapa yang mengamatinya dan untuk kepentingan apa.

- Mempunyai Sasaran yang Jelas

Salah satu tanda keberadaan sistem adalah adanya tujuan atau sasaran yang jelas. Umumnya identifikasi tujuan merupakan langkah awal untuk mengetahui perilaku suatu sistem dan bagiannya.

- Mempunyai Keterbatasan

Disebabkan oleh factor luar dan dalam. Faktor luar berupa hambatan dari lingkungan, sedangkan factor dari dalam adalah keterbatasan sumber daya.

1.2 Siklus dan Proses sistem

Aspek penting dari pendekatan system terletek pada siklus system dan prosesnya, yaitu perubahan teratur yang mengikuti pola dasar tertentu dan terjadi selama system masih aktif.

- Penahapan Dalam Siklus Sistem

Proses mewujudkan sisrtem untuk keperluan operasi atau produksi sampai siklus system berhenti berfungsi dikelompokan menjadi beberapa tahap yang dibedakan atas jenis kegiatan yang dominant.

1.3 Siklus Sistem dan Siklus Biaya

Dalam rangka mewujudkan gagasan menjadi kenyataan fisik, maka perlu penilaian menyeluruh terhadapsistem yang bersangkutan. Yang dinilai adalah karakteristik system yang dijabarkan sebagai parameter, spesifikasi,dan criteria terhadap biaya yang diperlikan. Siklus biaya, mencakup semua biaya yang diperlukan selama periode siklus system, yaitu dari penelitian dan pengembangan, desain engineering, manufaktur dan kontruksi, sampai pada opersai atau produksi atau utilisasi dan pemeliharaan.


2. MANAJEMEN RESIKO

Seperti halnya manajemen proyek manajemen resiko pun memiliki banyak pengertian seperti :

“ Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi  risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya “

“Istilah (risk) risiko memiliki berbagai definisi. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi “


“ Manajemen risiko adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menanggapi risiko yang telah diketahui (melalui rencana analisa risiko atau bentuk observasi lain) untuk meminimalisasi konsekuensi buruk yang mungkin muncul “


Resiko dapat terjadi karena adanya ketidakpastian, karena ketidakpastian mengakibatkan keraguan dalam memastikan tentang kemungkinan hasil yang akan terjadi di masa yg akan dating. Semakin besar rasa ketidakpastian atau keraguan maka semakin besar pula resiko yang timbul nantinya. Kesempatan untuk terjadinya cedera/kerugian dari suatu bahaya, atau kombinasi dari kemungkinan dan akibat risiko Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu Probability dan Konsekuensi Risiko = Probability x Konsekuensi Risiko = Prob x Hazard x Konsentrasi x lama.
Tujuan manajemen resiko adalah mengurangi dampak atau resiko yang timbul akibat bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat.
Tahap pertama dalam kegiatan manajemen risiko dimana kita melakukan identifikasi bahaya yang terdapat dalam suatu kegiatan atau proses :

Ada tiga pertanyaan yang dapt kita gunakan sebagai panduan

Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera/loss ?
Target apa saja yang terkena/terpengaruh bahaya ?
Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul?

Apakah ada sumber yang menimbulkan cedera?Sumber bahaya ditempat kerja dapat berasal dari :

BAHAN / MATERIAL, ALAT/MESIN, PROSES, LINGKUNGAN KERJA, METODE KERJA, CARA KERJA, PRODUK

Terget yang mungkin terkena/terpengaruh sumber bahaya :

Manusia , Produk, Peralatan/fasilitas, Lingkungan Proses, Reputasi, Lainnya??

Di sisi lain pelaksanaan risk manajemen melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi). Kemudian Secara tak langsung manajemen risiko memberikan manfaat sebagai berikut :


  • Memberikan pemahaman tentang risiko, efeknya, dan keterkaitannya secara lebih baik  dan pasti sehingga menambah keyakinan dalam pengambilan keputusan yang dapat meningkatkan kualitas keputusan.
  • Meminimalkan jumlah kejadian di luar dugaan dan memberikan gambaran tentang akibat negatifnya sehingga mengurangi ketegangan dan kesalah-pahaman.
  • Membantu menyediakan sumberdaya dengan baik.
  • Menangkal timbulnya hal-hal dari luar yang dapat mengganggu kelancaran operasional.
  • Mengurangi fluktuasi laba dan arus kas tahunan atau menstabilkan pendapatan.
  • Menimbulkan kedamaian pikiran dan ketenangan tenaga kerja dalam bekerja.
  • Meningkatkan public-image perusahaan sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat.

REFERENSI :

•    http://id.wikipedia.org
•    http://www.google.co.id
•    http://www.constructionenglish.net/id
•    http://www.pdf-search-engine.com

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam, dan tuliskan nama jelas.

 
BASIC IT | © 2010 by DheTemplate.com | Supported by Promotions And Coupons Shopping & WordPress Theme 2 Blog